PEMBUATAN
KEPUTUSAN MANAJEMEN
Disusun
Oleh:
Bangkit
Nurdiyansah
(1003040155)
PROGRAM
STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS
TEKNIK
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
A.
DASAR
TEORI
3
B.
MASALAH-MASALAH
3
C.
BATASAN
MASALAH
3
BAB
II
A.
Pengambilan
keputusan
4
B.
Decision
Support System (DSS)
5
C.
System
penunjang keputusan kelompok (GDSS)
17
BAB
III
A.
KESIMPULAN
23
DAFTAR PUSTAKA
24
BAB
I
A. DASAR
TEORI
Pengambilan keputusan selalu berkaitan
dengan ketidakpastian dari hasil keputusan yang diambil. Untuk mengurangi
faktor ketidakpastian tersebut, keputusan membutuhkan informasi yang valid
mengenai kondisi yang telah, dan mungkin akan terjadi, kemudian mengolah
informasi tersebut menjadi beberapa alternatif pemecahan masalah sebagai bahan
pertimbangannya dalam memutuskan langkah yang akan dilaksanakannya, sehingga
keputusan yang diambil diharapkan dapat memberikan keuntungan yang maksimal. Karena
itulah dikembangkan dan digunakan Decision Support System (DSS) untuk
membantu seseorang dalam meningkatkan kinerjanya dalam pengambilan keputusan
B. MASALAH
1)
Apakah yang dimaksud Decision Support System (DSS) dan Group Decision Support System (GDSS) ?
2) Apa
sajakah komponen dari DSS dan GDSS ?
3) Bagaimana
DSS dan GDSS meningkatkan pengambilan keputusan ?
4) Bagaimana
Eksekutif (pemimpin) mendukung keputusan ?
C.
BATASAN
MASALAH
Makalah
ini dimaksudkan untuk membahas mengenai pembuatan keputusan manajemen yang
dibantu oleh decision Support
System(DSS) dan GroupDecisin
Support System (GDSS).
BAB
II
A. Pengambilan Keputusan
Menurut Herbert A. Simon, ahli manajemen
pemenang Nobel dari Carnegie-Mellon University, keputusan berada pada suatu
rangkaian kesatuan (continuum) dengan keputusan terprogram pada satu ujungnya
dan keputusan tak terprogram pada ujung yang lain.
Keputusan terprogram
bersifat berulang dan rutin, sampai pada batas hingga suatu prosedur pasti
telah dibuat untuk menanganinya sehingga keputusan tersebut tidak perlu
diperlakukan de novo (sebagai sesuatu yang baru tiap kali terjadi).
Sedangkan keputusan tak
terprogram bersifat baru, tidak terstruktur, dan jarang konsekuen. Tidak ada
metode yang pasti untuk menangani masalah ini karena belum begitu penting
sebelumnya atau karena sifat dan struktur persisnya tidak terlihat atau rumit,
atau karena begitu penting sehingga memerlukan perlakuan yang sangat khusus”.
Baru pada tahun 1971,
istilah DSS diciptakan oleh G. Anthony
Gorry dan Michael S. Scott
Morton, keduanya professor MIT. Mereka merasa perlunya suatu kerangka
kerja untuk mengarahkan aplikasi computer kepada pengambilan keputusan
manajemen dan mengembangkan apa yang telah dikenal sebagai Gorry and Scott
Morton Grid. Matriks (grid) ini, digambarkan pada gambar dibawah ini,
didasarkan pada konsep Simon mengenai keputusan terprogram dan tak terprogram
serta tingkat-tingkat manajemen Robert N. Anthony.
Gambar.Kerangka Kerja DSS
B. Decision Support System (DSS).
Definisi awalnya adalah
suatu sistem yang ditujukan untuk mendukung manajemen pengambilan keputusan.
Sistem berbasis model
yang terdiri dari prosedur-prosedur dalam pemrosesan data dan pertimbangannya
untuk membantu manajer dalam mengambil keputusan. Agar berhasil mencapai
tujuannya maka sistem tersebut harus: (1) sederhana, (2) robust, (3) mudah
untuk dikontrol, (4) mudah beradaptasi, (5) lengkap pada hal-hal penting, (6)
mudah berkomunikasi dengannya. Secara implisit juga berarti bahwa sistem ini
harus berbasis komputer dan digunakan sebagai tambahan dari kemampuan
penyelesaian masalah dari seseorang.
Finlay (1994) and
others define a DSS rather broadly as "a computer-based system that aids
the process of decision making.”
Turban (1995) defines it more specifically as
"an interactive, flexible, and adaptable computer-based information
system, especially developed for supporting the solution of a non-structured
management problem for improved decision making. It utilizes data, provides an
easy-to-use interface,and allows for the decision maker's own insights."
For
Keen and Scott Morton (1978),a DSS couples the
intellectual resources of individuals with the capabilities of the computer to
improve the quality of decisions ("DSS are computer-based support for
management decision makers who are dealing with semi-structured
problems").
For
Sprague and Carlson (1982),
DSS are "interactive computer-based systems that help decision makers
utilize data and models to solve unstructured problems."
Sprague
dan Carlson mendefinisikan DSS dengan cukup baik,
sebagai sistem yang memiliki lima karakteristik utama (Sprague et.al., 1993):
1) Sistem
yang berbasis komputer;
2) Dipergunakan
untuk membantu para pengambil keputusan;
3) Untuk
memecahkan masalah-masalah rumit yang “mustahil” dilakukan dengan kalkulasi
manual;
4) Melalui
cara simulasi yang interaktif;
5) Dimana
data dan model analisis sebagai komponen utama.
Karakteristik 4 dan 5
merupakan fasilitas baru yang ditawarkan oleh DSS belakangan ini sesuai dengan
perkembangan terakhir kemajuan perangkat komputer.
Langkah-langkah
Pengambilan Keputusan meliputi fase-fase :
Intelligence = kegiatan
untuk mengenali masalah, kebutuhan atau kesempatan
Design = cara-cara
untuk memecahkan masalah / memenuhi kebutuhan
Choice = memilih
alternatif keputusan yang terbaik
Implementasi yang
disertai dengan pengawasan dan koreksi yang diperlukan .
a) Tujuan DSS
Perintis DSS yang lain
di MIT, Peter G. W. Keen, bekerja sama dengan Scoot Morton untuk mendefinisikan
tiga tujuan yang harus dicapai DSS. Mereka percaya bahwa DSS harus:
o
Membantu manajer membuat keputusan untuk
memecahkan masalah semi-terstruktur.
o
Mendukung penilaian manajer bukan
mencoba menggantikannya.
o
Meningkatkan efektivitas pengambilan
keputusan manajer daripada efisiensinya.
Tujuan-tujuan ini berhubungan dengan
tiga prinsip dasar dari konsep DSS – struktur masalah, dukungan keputusan,
dan efektivitas keputusan.
Mengapa menggunakan DSS?
o
Perusahaan beroperasi pada ekonomi yang
tak stabil.
o
Perusahaan dihadapkan pada kompetisi
dalam dan luar negeri yang meningkat.
o
Perusahaan menghadapi peningkatan
kesulitan dalam hal melacak jumlah operasi-operasi bisnis.
Sistem komputer perusahaan tak mendukung
peningkatan tujuan perusahaan dalam hal efisiensi, profitabilitas, dan mencari
jalan masuk di pasar yang benar-benar menguntungkan.
b) Karakteristik DSS
·
Kajiannya ada pada keputusan-keputusan
dimana ada struktur yang cukup untuk komputer dan alat bantu analitis yang
memiliki nilai tersendiri, tetapi tetap pertimbangan manajer memiliki esensi
utama.
·
Hasil utamanya adalah dalam peningkatan
jangkauan dan kemampuan dari proses pengambilan keputusan para manajer untuk
membantu mereka meningkatkan efektivitasnya.
·
Relevansinya untuk manajer adalah dalam
pembuatan tool pendukung, di bawah pengawasan mereka, yang tak dimaksudkan
untuk mengotomatiskan proses pengambilan keputusan, tujuan sistem, atau solusi
tertentu.
c) Karakteristik dan Kemampuan DSS
1.
DSS menyediakan dukungan bagi pengambil
keputusan utamanya pada situasi semi terstruktur dan tak terstruktur dengan
memadukan pertimbangan manusia dan informasi terkomputerisasi.
2.
Dukungan disediakan untuk berbagai level
manajerial yang berbeda, mulai dari pimpinan puncak sampai manajer lapangan.
3.
Dukungan disediakan bagi individu dan
juga bagi group. berbagai masalah organisasional melibatkan pengambilan keputusan
dari orang dalam group. Untuk masalah yang strukturnya lebih sedikit seringkali
hanya membutuhkan keterlibatan beberapa individu dari departemen dan level
organisasi yang berbeda.
4.
DSS menyediakan dukungan ke berbagai
keputusan yang berurutan atau saling berkaitan.
5.
DSS mendukung berbagai fase proses
pengambilan keputusan: intelligence, design, choice dan implementation.
6.
DSS mendukung berbagai proses
pengambilan keputusan dan style yang berbeda-beda; ada kesesuaian diantara DSS
dan atribut pengambil keputusan individu (contohnya vocabulary dan style
keputusan).
7.
DSS selalu bisa beradaptasi sepanjang
masa. Pengambil keputusan harus reaktif, mampu mengatasi perubahan kondisi
secepatnya dan beradaptasi untuk membuat DSS selalu bisa menangani perubahan ini.
8.
DSS adalah fleksibel, sehingga user
dapat menambahkan, menghapus, mengkombinasikan, mengubah, atau mengatur kembali
elemen-elemen dasar (menyediakan respon cepat pada situasi yang tak
diharapkan). Kemampuan ini memberikan analisis yang tepat waktu dan cepat
setiap saat.
9.
DSS mencoba untuk meningkatkan
efektivitas dari pengambilan keputusan (akurasi, jangka waktu, kualitas), lebih
daripada efisiensi yang bisa diperoleh (biaya membuat keputusan, termasuk biaya
penggunaan komputer).
10.
Pengambil keputusan memiliki kontrol
menyeluruh terhadap semua langkah proses pengambilan keputusan dalam
menyelesaikan masalah. DSS secara khusus ditujukan untuk mendukung dan tak
menggantikan pengambil keputusan. Pengambil keputusan dapat menindaklanjuti
rekomendasi komputer sembarang waktu dalam proses dengan tambahan pendapat
pribadi atau pun tidak.
11.
DSS mengarah pada pembelajaran, yaitu
mengarah pada kebutuhan baru dan penyempurnaan sistem, yang mengarah pada
pembelajaran tambahan, dan begitu selanjutnya dalam proses pengembangan dan
peningkatan DSS secara berkelanjutan.
12.
User/pengguna harus mampu menyusun
sendiri sistem yang sederhana. Sistem yang lebih besar dapat dibangun dalam
organisasi user tadi dengan melibatkan sedikit saja bantuan dari spesialis di
bidang Information Systems (IS).
13.
DSS biasanya mendayagunakan berbagai
model (standar atau sesuai keinginan user) dalam menganalisis berbagai
keputusan. Kemampuan pemodelan ini menjadikan percobaan yang dilakukan dapat
dilakukan pada berbagai konfigurasi yang berbeda. berbagai percobaan tersebut
lebih lanjut akan memberikan pandangan dan pembelajaran baru.
14.
DSS dalam tingkat lanjut dilengkapi
dengan komponen knowledge yang bisa memberikan solusi yang efisien dan efektif
dari berbagai masalah yang pelik.
d) Komponen DSS
1.
Data Management.
Termasuk database, yang mengandung data yang relevan untuk berbagai situasi dan
diatur oleh software yang disebut Database Management Systems (DBMS).
2.
Model Management.
Melibatkan model finansial, statistikal, management science, atau berbagai model
kuantitatif lainnya, sehingga dapat memberikan ke sistem suatu kemampuan
analitis, dan manajemen software yang diperlukan.
3.
Communication (dialog subsystem).
User dapat berkomunikasi dan memberikan perintah pada DSS melalui subsistem
ini. Ini berarti menyediakan antarmuka.
4.
Knowledge Management.
Subsistem optional ini dapat mendukung subsistem lain atau bertindak sebagai
komponen yang berdiri sendiri.
Ø The
Data Management Subsystem
Terdiri dari elemen-elemen:
• DSS database.
• Database management system.
• Data directory.
• Query facility.
The Model Management Subsystem
• Terdiri dari elemen-elemen:
• Model base.
• Model base management system.
• Modeling language.
• Model directory.
• Model execution, integration, and
command.
Ø The
User Interface (Dialog) Subsystem
Dialog subsytem diatur
oleh software yang disebut Dialog Generation and Management System (DGMS). DGMS
terdiri dari berbagai program yang mampu melakukan hal-hal berikut ini:
o
Berinteraksi dengan berbagai dialog
style yang berbeda.
o
Mendapatkan, menyimpan, dan menganalisis
penggunaan dialog (tracking), yang dapat digunakan untuk meningkatkan dialog
system.
o
Mengakomodasi user dengan berbagai
peralatan input yang berbeda.
o
Menghadirkan data dengan berbagai format
dan peralatan output.
o
Memberikan ke user kemampuan “help”,
prompting, rutin diagnosis dan saran, atau dukungan fleksibel lainnya.
o
Menyediakan antarmuka user ke database
dan model base.
o
Membuat struktur data untuk menjelaskan
output (output formatter).
o
Menyimpan data input dan output.
o
Menyediakan grafis berwarna, grafis tiga
dimensi, dan data plotting.
o
Memiliki windows yang memungkinkan
berbagai fungsi ditampilkan bersamaan.
o
Dapat mendukung komunikasi diantara user
dan pembuat DSS.
o
Menyediakan training dengan
contoh-contoh (memandu user melalui input dan proses pemodelan).
o
Menyediakan fleksibelitas dan dapat
beradaptasi sehingga DSS mampu untuk mengakomodasi berbagai masalah dan
teknologi yang berbeda.
Ø The
Knowledge Subsystem
o
Lebih jauh, DSS yang lebih canggih
dilengkapi dengan komponen yang disebut dengan knowledge management. Komponen
ini menyediakan kepakaran yang diperlukan untuk menyelesaikan berbagai aspek
dari suatu masalah dan/atau menyediakan knowledge yang dapat meningkatkan
operasi dari komponen DSS lainnya.
o
Komponen knowledge management terdiri
dari satu atau beberapa ES. Seperti halnya data dan model management, pada
software knowledge management terdapat eksekusi dan integrasi yang diperlukan
dari ES.
o
DSS yang mengikutsertakan komponen ini
disebut sebagai suatu DSS yang cerdas (intelligent DSS), DSS/ES, atau
knowledge-based DSS.
Ø User
o
Orang yang berhadapan dengan masalah
atau keputusan dimana DSS didesain untuk mendukungnya disebut dengan user,
manajer, atau pengambil keputusan.
o
DSS memiliki 2 klas user: manajer dan
staf spesialis. Staf spesialis ini misalnya, analisis finansial, perencana
produksi, periset pasar, dan sejumlah manajer lainnya.
o
Mengetahui siapa yang akhirnya
benar-benar menggunakan DSS ini adalah penting dalam hal pendesainan suatu DSS.
Secara umum, manajer mengharapkan sistem lebih user-friendly daripada yang
diharapkan oleh seorang staf spesialis. Staf spesialis cenderung pada orientasi
detil, dan mau menghadapi sistem yang kompleks dalam pekerjaan sehari-hari
mereka, juga mereka tertarik pada kemampuan komputasi DSS. Dalam berbagai kasus
staf analisis adalah perantara antara manajemen dan DSS.
e) Model
Model DSS terdiri dari:
1.
Model matematika.
2.
Database.
3.
Perangkat lunak.
Perangkat lunak DSS
sering disebut juga dengan DSS generator. DSS generator ini berisi
modul-modul untuk database, model dan dialog manajemen. Modul database ini
menyediakan beberapa hal, seperti: creation, interrogation dan maintenance
untuk DSS database. DSS database memiliki kemampuan untuk menemukan sistem
database yang telah disimpan. Sedangkan modul model digunakan untuk menyajikan
kemampuan membuat, menjaga dan memanipulasi ke dalam bentuk model matematika.
Model dasar ini menampilkan electronic spreadsheet. Model dialog
digunakan untuk menarik perhatian para pengguna untuk berhubungan langsung antara
pengguna dengan komputer dalam mencari solusi.
f) Cara penggunaan informasi dari DSS
Pada dasarnya dua
pengguna informasi dari DSS oleh manajer, yaitu untuk mendefinisikan masalah
dan memecahkan masalah tersebut. Pendefinisian masalah
adalah usaha definisi dari pendekatan
system. Ia juga berkaitan dengan fase intelegensi yang dikemukakan oleh simon.
Selanjutnya manjer menggunakan informasi untuk memecahkan masalah yang telah
diidentifikasi. Hal ini merupakan usaha pemecahan menurut poendekatan sistim
dan berkaitan denga fase disain dan pemilihan. Pada umumnya, lapaoran berkala
dan khusus digunakan terutama dalam usaha definisi, dan simulasi dalam usaha
pemecahan Laporan berkala dapat di rancang untuk menidentifikasi masalah atau
masalah yang kemungkinan besar akan muncul, manjer juga melakukan query
terhadap database untuk menemukan masalah atau mempelajari lebih jauh lagi
mengenai masalah yang telah di identifikasi. Simulasi dapat juga membuka
masalah yang tersembunyi, karena kelemahan cenderung akan kelihatan menonjol
ketika operasi perusahaan diubah secara matematis. Laporan berkala dan khusus
dapat juga membantu manajer untuk memecahkan masalah dengan cara
mengidentifikasi keputusan alternative, mengevaluasi dan memilih alternative
tersebut, dan memberikan informasi lanjutan.
g) Jenis-jenis DSS
Jenis-jenis DSS menurut
tingkat kerumitan dan tingkat dukungan pemecahan masalahnya menurut Steven
L. Alter , 1976 adalah sebagai berikut:
• Mengambil elemen-elemen informasi.
• Menganalisis seluruh file.
• Menyiapkan laporan dari berbagai file.
• Memperkirakan dari akibat. Keputusan
• Mengusulkan. keputusan
• Membuat keputusan
h) Manfaat DSS
·
DSS memperluas kemampuan pengambil
keputusan dalam memproses data / informasi bagi pemakainya.
·
DSS membantu pengambil keputusan untuk
memecahkan masalah terutama berbagai masalah yang sangat kompleks dan tidak
terstruktur.
·
DSS dapat menghasilkan solusi dengan
lebih cepat serta hasilnya dapat diandalkan.
·
Walaupun suatu DSS, mungkin saja tidak
mampu memecahkan masalah yang dihadapi oleh pengambil keputusan, namun ia dapat
menjadi stimulan bagi pengambil keputusan dalam memahami persoalannya, karena
mampu menyajikan berbagai alternatif pemecahan.
i) Beberapa Keterbatasan DSS
o
Ada beberapa kemampuan manajemen dan
bakat manusia yang tidak dapat dimodelkan, sehingga model yang ada dalam sistem
tidak semuanya mencerminkan persoalan sebenarnya.
o
Kemampuan suatu DSS terbatas pada
perbendaharaan pengetahuan yang dimilikinya (pengetahuan dasar serta model
dasar).
o
Proses-proses yang dapat dilakukan DSS
biasanya juga tergantung pada perangkat lunak yang digunakan.
o
DSS tidak memiliki kemampuan intuisi
seperti yang dimiliki manusia. Sistem ini dirancang hanyalah untuk membantu
pengambil keputusan dalam melaksanakan tugasnya.
C. System penunjang keputusan kelompok
(GDSS)
Adalah system
berdasarkan komputer yang interaktif yang memudahkan pemecahan atas masalah tak
terstruktur oleh beberapa (set) pembuat keputusan yang bekerja sama sebagai
suatu kelompok. Komponen GDSS meliputi hardware, software, orang, dan produser.
Sifat yang penting dari suatu GDSS dapat disebutkan seperti berikut ini:
1) GDSS
adalah system yang dirancang secara khusus, bukan menyerupai konfigurasi dari
komponen system yang sudah ada.
2) GDSS
dirancang dengan tujuan untuk mendukung kelompok pembuat keputusan dalam
melakukan pekerjaan mereka.
3) GDSS
mudah dipelajari dan mudah digunakan.
4) GDSS
bisa bersifat “spesifik” (dirancang untuk satu jenis atau kelompok masalah)
atau bisa bersifat “umum” (dirancang untuk berbagai keputusan organisasional
tingkat kelompok).
5) GDSS
berisi mekanisme built-in.
Definisi GDSS begitu
luas dan, oleh karenanya, bisa berlaku atau diterapkan ke berbagai Situasi
keputusan kelompok, yang meliputi panel review, task force meeting
eksekutif/dewan, Pekerja jarak jauh, dan sebagainya. Aktifitas dasar yang
terjadi di kelompok manapun dan yang Memerlukan dukungan berdasarkan komputer
adalah:
1) Pemanggilan
informasi, melibatkan pemilihan nilai data dari database yang
ada maupun Pemanggilan informasi sederhana.
2) Pembagian
informasi, maksudnya menampilkan data pada layar penampil
agar bisa dilihat Oleh semua kelompok.
3) Penggunaan
informasi, mencakup aplikasi teknologi software,
procedure, dan teknik Pemecahan masalah kelompok untuk data.
a) Teknologi GDSS
Dalam model yang di
buat umum ini, kelompok pembuat keputusan mempunyai akses ke base data, base
model, dan software aplikasi GDSS selama waktu meeting yang menetapkan suatu
Keputusan. Namun demikian, komponen dasar dari segala GDSS meliputi hardware,
software, Orang-orang dan prosedur. Selanjutnya kita akan membahas secara lebih
rinci komponen tersebut.
1)
HARDWARE
Tanpa memandang situasi keputusan
spesifik, kelompok sebagai keseluruhan atau setiap Anggota harus dapat
mengakses prosesor komputer dan menampilkan informasi. Keperluan (persyaratan)
hardware minimal untuk system tersebut mencakup: peralatan input/output,
prosesor, Jalur komunikasi antara peralatan I/O dan prosesor, dan layer
penampil untuk umum atau monitor Perorangan guna menampilkan informasi kepada
kelompok.
2)
SOFTWARE
Komponen software dari GDSS meliputi
database, base model, program aplikasi khusus yang akan digunakan oleh
kelompok, dan interface pemakai fleksibel yang mudah digunakan. Beberapa system
GDSS yang sangan spesifik tidak memerlukan database; misalnya, system yang
Hanya mengumpulkan, mengorganisir, dan mengkominikasikan opini anggota tentang
suatu masalah.software GDSS bisa dan tidak bisa berinterface dengan software
DSS individual. Komponen teknologi GDSS yang paling khusus adalah software
aplikasi yang dikembangkan secara khusus yang mendukung kelompok dalam proses
keputusan. Fasilitas yang tepat dari software ini sangat bervariasi, namun
mencakup hal berikut ini:
3)
FASILITAS DASAR
·
Penciptaan teks dan file data,
modifikasi, dan penyimpanan untuk anggota kelompok.
·
Word processing untuk mengedit dan
memformat teks.
·
Fasilitas pembelanjaan untuk pemakai
GDSS yang belum mampu.
·
Fasilitas “help” on-line
·
Worksheet, spreadsheet, decision trees,
dan alat lain untuk menampilkan angka dan teks secara grafis.
·
Manajemen database yang
state-of-the-art.
4)
FASILITAS
KELOMPOK
§ Peringkasan
grafik dan bilangan dari gagasan dan pendapat anggota kelompok.
§ Menu
yang memberitahu (prompt) untuk memasukkan (input) teks, data, dan pendapat
oleh
o
Anggota kelompok.
§ Program
untuk prosedur kelompok khusus.
§ Metode
penganalisaan interaksi kelompok sebelumnya dan keputusan.
§ Transmisi
teks dan data diantara anggota kelompok, diantara anggota kelompok dan
fasilitator, dan diantara anggota kelompok dan prosesor komputer sentral.
o
Orang-orang
Komponen “people”
(orang_orang) dari GDSS meliputi anggota kelompok dan “fasilitator kelompok”
yang bertanggung jawab atas beroperasinya teknologi GDSS dengan baik ketika ia
sedang digunakan. Peranan fasilitator bersifat luwes.
Prosedur
Komponen terakhir dari
GDSS adalah prosedur, yang bisa memudahkan operasi dan Membuat penggunaan
teknologi oleh anggota kelompok menjadi efektif. Dalam kasus yang terakhir ini,
GDSS bisa dirancang agar bisa mengakomodasi teknik pembuatan keputusan kelompok
spesifik, seperti teknik kelompok nominal.
5) KATEGORI GDSS: 4 SKENARIO
Kerangka penunjang
keputusan kelompok ini memberi penekanan bahwa tujuan dan konfigurasi dari
suatu GDSS akan beragam atau bervariasi menurut durasi session pembuat
keputusan dan derajad kedekatan fisik dari anggota kelompok.
Skenario 1 Ruang
Keputusan Skenario pertama sama dengan “Decision Room” (ruang
keputusan) menurut Gary (1981) dan bisa dianggap sebagai ekuivalen elektronik
dengan meeting tradisional. Organisasi menyusun atau menata suatu ruang (persis
seperti boardroom) yang berisi fasilitas khusus untuk mendukung pembuatan
keputusan kelompok. Dalam konfigurasi dari suatu GDSS yang sangat sederhana,
hanya fasilitator kelompok-lah yang berinteraksi secara langsung dengan
komputer. Komunikasi bisa ditrasmisikan secara verbal atau pengiriman pesan
lewat komputer.
Skenario 2 Jaringan
Keputusan Local GDSS bisa mempunyai konfigurasi yang
agak berbeda dalam setting, dimana sekelompok pembuat keputusan yang jumlahnya
sudah pasti, yang saling bekerja secara dekat, harus mengenai masalah tertentu
secara teratur. Setiap pembuat keputusan akan mempunyai sebuah workstation,
atau sesuatu yang disebut oleh Dickson (1983) sebagai “fasilitas penunjang
manajerial”, yang ditempatkan pada meja tulis atau meja kerjanya. Prosesor
sentral akan menyimpan software GDSS umum dan database, dan jaringan area local
akan memberitahukan komunikasi anggota ke anggota dan komunikasi anggota ke
prosesor sentral. Cara atau pendekatan ini menawarkan fleksibilitas yang lebih
besar, dimana kendala one place/one-time dari scenario 1 bisa dihilangkan. Ada
kelemahan dengan cara ini, yaitu jarang sekali terjadi komunikasi face-to face.
Skenario 3
Teleconferencing jenis GDSS ketiga ini diperlukan oleh
kelompok yang anggotanya tersebar secara geografis, namun mereka harus
„berkumpul‟ untuk membuat suatu keputusan. Dalam hal ini, dua ruang keputusan
atau lebih disambungkan bersama dengan fasilitas visual dan atau komunikasi.
Dengan menggunakan teknologi teleconferencing, meeting dapat dirancang
sedemikian rupa sehingga pembuatan keputusan bisa terjadi tanpa harus semua
peserta berada di satu lokasi (atau di lokasi yang sama). Teleconferencing
digunakan untuk melengkapi komponen komunikasi dari GDSS. Keuntungan yang kita
dapatkan dari cara ini adalah berkurangnya biaya perjalanan dan fleksibilitas
dalam kaitannya dengan waktu dan durasi penyelenggaraan meeting.
Skenario 4 Pembuatan
Keputusan Jarak Jauh skenario keempat ini belumlah umum
digunakan, namun kemungkinan penggunaannya di masa dating sangatlah besar.
Disini, ada komunikasi yang tak terintrupsi diantara “decision station”
(stasiun keputusan) jarak jauh (remote) dalam organisasi yang tersebar secara
geografis, yang mempunyai kelompok orang yang sudah pasti yang harus secara teratur
membuat keputusan bersama.
6)
Persoalan
desain dan implementasi
Riset
mengenai dinamika pembuat keputusan kelompok yang ada saat ini mempunyai
beberapa implikasi untuk desain dan penggunaan GDSS. Tiga implikasi desain yang
berasal dari literature dinamika kelompok akan dibahas pertamakali, kemudian
akan dikemukakan opsion atau pilihan implementasi yang bisa digunakan untuk
GDSS.
Pertama,
tujuan GDSS harus menjadi alat pendorong terjadinya partisipasi aktif dari
semua anggota kelompok. Kedua, diperlukan akomodasi khusus untuk kelompok yang
sebalumnya tidak memiliki pengalaman kerja bersama. Ketiga, suatu fasilitas
yang berguna dari suatu GDSS akan membantu manajemen tingkat tinggi dalam
memilih orang-orang yang akan dijadikan anggota kelompok untuk menangani
masalah atau keputusan tertentu. Sebelum system penunjang keputusan untuk
kelompok bisa secara luas digunakan dan dimanfaatkan oleh organisasi,
diperlukan usaha pengembangan yang ekstensif. Kaitannya dengan instalasi, ada
tiga kemungkinan yang bisa kita pilih yaitu:
1.
menginstal system secara permanent di
tempat pemakai
2.
menyewa system dengan dasar on-call dari
vendor (menyewa system bila memerlukannya).
3.
mengakses system jarak jauh dari tempat
vendor.
BAB III
A. KESIMPULAN
Baik
DSS maupun GDSS hanyalah sebuah sistem yang dibuat untuk lebih memudahkan
proses pengamblan keputusan bagi manajemen, namun tidak menggantikannya. Oleh
karena itu, manajemen perusahaanlah yang menentukan hasil akhir dari sebuah
keputusan. Jadi, sebuah perusahaan/organisasi tetaplah harus memilih
orang-orang yang terbaik untuk duduk di perusahaannya guna memutuskan yang
terbaik bagi setiap kebijakan.
DAFTAR PUSTAKA
- http://pritha1904.blogspot.com/2013/01/group-decision-support-system-gdss.html
- http://academia.edu/912891/SISTEM_PENDUKUNG_KEPUTUSAN_DECISION_SUPPORT_SYSTEM_I
- http://kyo09.wordpress.com/2012/12/20/gdss-group-decision-support-system-dan-expert-system/
- http://saifulrahman.lecture.ub.ac.id/files/2010/05/PEMBUATAN-KEPUTUSAN-MANAJEMEN.pdf
Harrah's Resort Atlantic City - MapYRO
BalasHapusFind 경주 출장마사지 harrah's resort at 1 Harrahs Blvd, Atlantic City, NJ 08401. 포항 출장마사지 Get Directions, Map, Reviews, 울산광역 출장샵 Map. Rating: 2.7 광양 출장안마 · 2 청주 출장샵 votes